Rabu, 25 November 2009 (9 Dzulhijjah), 23.00
Read More
sambil nunngi bis yang akan membawa kami ke Arafah,, setelah solat isya,
ada misabaqoh dari pembimbing sebelum berangkat ke Arafah. beliau selalu
mengingatkan apa tujuan Haji kami, apa yang harus kami lakukan, taubat, taubat,
dan taubat... dzikir, tadmid, dan takbir...
sepanjang perjalanan ke Arafah melewati padang pasir dan jalan raya yang
sudah penuh dengan lautan manusia. di pinggir-pinggir jalan tersedia kran air
yang siap diminum, juga toilet-toilet yang (selalu) penuh antrian jamaah...
alhamdulillah, jam satu dini hari kami sampai di tenda kami di Arafah,
sebelum masuk ke waktu wukuf, kami memanfaatkan untuk beristirahat, makan, dan
menyelesaikan urusan ke toilet....
............
:: Wukuf di Arafah ::
tanngal 09 Dzulhijjah seluruh jamaah haji dari berbagai negeri dengan
bahasa dan warna kulit yang berbeda berkumpul di tempat ini dengan tujuan yang
sama untuk melakukan wukuf sebagai salah satu dari rukun haji. meupakan tanah
lapang atau padang yang luas, dikelilingi oleh bukit berbentuk setengah
lingkaran.
setelah wukuf,, beberpaa teman dari regu saya minta diantar ke WC,,
buang air kecil.. herannya saya,, waktu nunggu teman yang lagi pada antri..
banyak jamaah dari kota semarang ngambil daun-daun yang jatuh...saya tanya
ke orangnya, "itu daun buat apa??",, katanya buat obat .. kalau
sementara berihram itu kita kan gak boleh metik-metik daun sembarangan,,
jadinya ambil daunnya cuma yang jatuh aja...
ternyata pohon itu berasal dari pulau jawa yang dikenal dikalangan mereka
dengan "pohon Soekarno", karena konon ceritanya yang memberi gagasan
ini adalah Presiden RI Soekarno, seperti gagasannya di tempat Sa'i ada jalur
khusus bagi jamaah haji yang didorong menggunakan kursi roda, seperti yang ada
sekarang ini..
Jam 11.30 dimukai khutbah Arafah oleh pak Kandep (pembimbing kloter 7).
sungguh air mata tidak berhenti mengalir, mendengar tausiyah dari beliau,
berasa banyak dosa-dosa kami, betapa besar dosa-dosa yang telah kami lakukan,
ya Allah, ampuni semua dosa-dosa kami...
oiya,, wukuf itu artinya berdiam diri atau berhenti tidak berjalan. setiap
jamaah haji harus melakukan wukuf di Arafah, sekalipun dalam keadaan sakit
sampai tidak sadarkan diri dengan cara safari wukuf, yaitu orang-orang yang sakit
itu diangkat dalam mobil khusus disertai dokter atau perawat datang ke Arafah
pada waktu wukuf kemudian dikembalikan ke rumah sakit.. sebab kalau tidak
berwukuf maka hajinya tidak sah. waktu wukuf tersebut dimulai dari tergelincir
matahari sampai terbenamnya.
waktu wukuf jam 12.00-17.00 waktu Saudi Arabia... kami satu regu mencari
temapt untuk bermunajad kepada Yang Maha Kuasa... sungguh air mata ini tidak
berhenti mengalir,, tiada detik kami gunakan untuk memohon segala ampunan
pada Yang maha Kuasa.
jam 17.00 ditutup doa kembali oleh pembimbing kloter dan kami saling
memaafkan satu sama lain. saling berpelukan... saya juga liat beberapa
pasang suami istri yang saling memaafkan.. jadi kepengen juga pergi haji lagi
bareng suami sendiri.. Amiin yaa Rabb...
sementara kami makan, banyak teman-teman jamaah lain yang menyibukkan
diri menelpon keluarganya di indonesia,, ada juga yang sibuk jepret-jepret...
pengen juga rasanya jepret-jepret tapi sayang sekali,, katanya gak boleh,,
ini bukan buat foto-foto,, karena kita lagi menghadap Allah... toh sapa yang
tau kalau besok kita masih hidup di dunia,, jadinya foto** itupun tak ada
artinya...
ini beberapa foto yang sempat saya ambil dari teman rombongan saya...
...........
jam 19.00 kami bersiap berangkat ke Muzdalifah untuk bermalam disana..
lagi-lagi berebut bis.. perjalanan ke Muzdalifah ini perjalanan yang
terberat, gimana tidak, lautan manusia di saat yang bersamaan bergerak munuju
ke Muzdalifah. Alhamdulillah akhirnya rombongan kami sampe ke tenda Mina, abis
nyimpan tas... kami tidur di atas tanah beratapkan langit dengan bintang**
yang megantar tidur saya sejenak sekitar 10 menit,,
lanjut melontar jumroh...
jumat, 27 November 2009
kloter kami mengambil Nafar Awal,, berhubung kloter kami akan kembali ke
tanah air lima hari lagi,, Nafar awal itu melempar jumrohnya sampai 2 hari (13
Dzulhijjah baru meninggalkan Mina). untuk hari pertama pelemparan kita hanya
melempar untuk jumrotul Aqabah yaitu melontar jumroh 7 kali dengan batu kecil
yang dibawa dari Muzdalifah..
untuk hari berikutnya kita melempar untuk tiga jumratul, yaitu jumratul Ula
dengan 7 batu lalu berdoa, setelah itu untuk jumratul wustha dengan 7 batu lagi
lalu berdoa dan terakhir untuk jumratul Aqabah dengan 7 batu lagi.. jadi total
kita perlu 70 batu kecil (7 di hari pertama dan 21 untuk tiap 2 hari
berikutnya)...
perjalanan memang terasa lebih panjang dari tenda kami kloter 7 yang
bermaktab 6 dimana tenda kami berada kurang lebih 7 km dari tempat pelontaran,
tetapi insyaAllah dengan selalu mengucap dzikir akan terasa lebih ringan. Buat
kami dan juga buat para jamaah haji umumnya kurma satuan dalam plastic adalah
bekal yang harus selalu kami bawa selama perjalanan dan juga selama ibadah di
tanah suci, bekal yang sangat mujarab buat tenaga kita. sebagaimana yang
saya tau kalau Haji salah satunya adalah ibadah fisik..
ada saat dimana kami benar-benar berimpit-impitan hanya bisa memegang bahu
teman serombongan agar tidak terpisah dari rombongan kami. Allahu Akbar tak
henti-hentinya kami ucapkan, saat kami benar-benar terjepit di antara lautan
manusia, terdorong ke samping, ke depan. saya berusaha tidak melepaskan
diri dari himpitan lautan manusia.
Alhamdulillah tanggal 27 setelah lempar jumrah Ula jam 3 subuh..langsung
saja sekitar 12 orang dari rombongan 7 termasuk 3 orang dari regu saya ke
Masjidil haram untuk tawaf tapi sebelumnya kami solat subuh berjamaah dulu...
nah setelah melewati setengah perjalanan akhirnya kami pun dapat mobil sewa,
dengan sedikit kemampuan berbahasa Arab yang saya dapat dari buku,, akhirnya
bisa lobi** pak supirnya juga.... pas di Masjidil hara,, abis tawaf dan sa'i,,
duduk sejenak.. eh tangan saya ditarik untuk solat ied... Alhamdulillah dapat
kesempatan juga solat ied di Masjidil haram...
Mama,, jazakumullah khoiron katsiran atas semuanya selama perjalanan yang
penuh nikmat Allah yah....
ini nih,, jepret** yang
berhasil diselamatkan...